Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klungkung menggelar Musyawarah Kabupaten (Muskab) Jumat (15/2/2019). Muskab yang dihadiri oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, dilaksanakan di ruang rapat kantor Kementerian Agama Kabupaten Klungkung. Turut hadir Wakil Ketua FKUB Provinsi Gusti Made Ngurah, OPD terkait, pengurus FKUB Kabupaten Klungkung serta undangan lainnya.
Ketut Ardana selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyatakan bahwa masa bakti pengurus FKUB yang sekarang sejatinya akan habis pada bulan April mendatang. Namun pihaknya telah berketetapan untuk memajukan jadual Muskab mengingat padatnya agenda FKUB mendatang. Ardana juga melaporkan nihilnya kas FKUB saat ini dan terlaksananya Muskab kali ini berkat tersedianya anggaran konsumsi pada APBD kabupaten Klungkung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kabupaten Klungkung serta bantuan dari beberapa pihak lainnya. Adapun tujuan Muskab yaitu mengevaluasi laporan pelaksanaan kegiatan pengurus FKUB sebelumnya, menyusun program kerja serta memilih pengurus FKUB yang baru. Adapun peserta rapat kali ini yaikni Para pimpinan Lembaga Umat Beragama di Kab KLK sebanyak 6 orang, utusan dari masing-masing umat beragama berjumlah 37 orang, Pengurus FKUB yg terdahulu 15 orang, Dewan Penasehat 6 orang, FKUB Provinsi 1 orang. Total total keseluruhan 65 orang.
Wakil FKUB Provinsi Gusti Made Ngurah dalam arahannya sangat mengapresiasi terselenggaranya pertemuan ini. Menurutnya, bangsa ini sedang rentan dengan masalah intoleransi dan radikalisme serta sebentar lagi akan diselenggarakan Pemilu 2019.
“Momen seperti ini tentunya sangat tepat bila dimanfaatkan oleh mereka yang bersentuhan langsung mengawal kerukunan umat beragama untuk menyusun sebuah upaya dalam merawat dan mempererat kerukunan,”ucapnya.
Dikatakannya, kerukunan itu suatu hal yang sangat penting dan bersifat dinamis, salah satu cara merawat kerukunan adalah, bermusyawarah.
“Sekarang rukun sebentar lagi menjadi tidak rukun, karena kejadian dimasyarakat sering terjadi perubahan. Maka kerukunan itu harus dijaga, diperlihara dan dikembangkan, ” ucap Gusti Made Ngurah.
Bupati Suwirta dalam sambutanya menegaskan, Indonesia dengan ratusan suku bangsa yang dimiliki serta agama yang berbeda-beda, memiliki tujuan yang sama yakni Bhineka Tunggal Ika.
“Kita harus akui kalau perbedaan ini bisa kita kelola dengan baik maka ini akan menjadi sebuah kekuatan dalam membangun daerahnya, tetapi apabila perbedaan ini tidak dikelola dengan baik apalagi di biarkan berjalan liar tanpa ada yang mengendalikan tentu akan menjadi sesuatu yang mengancam pembangunan atau proses pembangunan itu sendiri” ujar Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta menyebutkan, agama harus steril dari kepentingan politik dan peran FKUB sebagai salah satu pilar penting diharap senantiasa bisa mengembangkan kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.
“Memelihara kerukunan jauh lebih murah harganya daripada mengobati” tegas Bupati Asal Ceningan ini.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan siding pleno dipimpin oleh Putu Suarta yang terpilih sebagai pimpinan sidang. Agenda laporan pertanggungjawaban FKUB diterima secara aklamasi oleh peserta Muskab yang dilanjutkan dengan pembentukan formatur dan sidang pleno perumusan program kerja.
Hasil sidang Tim Formatur akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Gusti Made Warsika sebagai Ketua FKUB kabupaten Klungkung masa bakti 2019/2024\. Aktivis yang memiliki banyak informasi tentang Klungkung ini didampingi Ketut Ardana dan H Yusuf Wahyudi di posisi Wakil Ketua serta Ida Ayu Sri Astuti dan Sosan Muliono di posisi Sekretaris. Selain unsur inti, pengurus FKUB kabupaten Klungkung juga diisi oleh 12 orang yang berasal dari enam agama di kabupaten Klungkung sehingga total jumlah pengurus sebanyak 17 orang. # Salam Gema Santi