Mimbar Merah Putih yang merupakan wahana untuk melatih para siswa dalam menyampaikan aspirasi untuk bulan April tahun 2019 digelar Minggu (7/4/2019) di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kania. Acara yang diikuti oleh para siswa SMP, SMA dan SMK di kabupaten Klungkung ini menampilkan isu-isu aktual yang terjadi di seputaran Klungkung. Seperti kali ini, para penampil dari tiga sekolah menampilkan tema Bima Juara, Klungkung Mesadu dan TOSS secara teaterikal.
Tema Bima Juara yang ditampilkan oleh para siswa SMA Pariwisata PGRI Dawan, disajikan secara apik berbentuk opera. Diawali dengan pembacaan puisi Puputan Klungkung serta lakon Bima yang kebingungan dengan keinginan warga masyarakat yang mendapat informasi tentang kesiapan dari tokoh Putu Kerta Gosala yang siap membeli produksi petani dengan harga lebih mahal dari harga pasar serta penjualan barang yang lebih murah dari harga pasaran. Bima pun mempersilakan para petani untuk mencari informasi ini lebih lanjut kepada yang berkompeten.
Pada tampilan kedua, SMK TI Bali Global menyajikan tema Klungkung Mesadu. Layanan inovatif Pemkab Klungkung dalam pelaporan dan pengaduan oleh masyarakat ini disajikan melalui pembacaan puisi. Pesan yang disampaikan yaitu agar masyarakat Klungkung memanfaatkan layanan ini untuk melaporkan dan mengadukan permasalahan yang ditemui secara santun agar dapat dijawab oleh instansi terkait secara cepat, tepat dan akurat.
Sementara itu penampilan ketiga oleh siswa SMPN 2 Semarapura menyajikan tema TOSS (tempat olah sampah setempat) dengan judul “Dibuang Musibah, Diolah Anugerah”. Sajian tari kontemporer disertai musikalisasi puisi ini sangat menarik, mengulas betapa alam Indonesia yang penuh keindahan ini telah memberikan manfaat yang besar kepada warga masyarakat, namun dibalas dengan tindakan yang tak setimpal dengan pembuangan sampah yang tidak semestinya. Ajakan untuk mengelola sampah secara bijak pun dilontarkan, agar sampah tidak memberikan musibah namun dapat menjadi anugerah.
Kepala Dinas Pendidikan Dewa Gede Darmawan ketika menutup pelaksanaan Mimbar Merah Putih ini menyatakan apresiasinya kepada ketiga sekolah penampil. Menurutnya, Mimbar Merah Putih tidak sekedar mengutamakan penampilan, namun melatih siswa untuk dapat menyampaikan aspirasi melalui pementasan. Diawali dengan pengumpulan data, pengolahan data serta mengemas pesan secara apik.
“ Penyampaian pesan secara pementasan lebih menarik dan tidak mengurangi esensi pesan yang hendak disampaikan”, ujarnya.
Pihaknya pun berharap penampilan Mimbar Merah Putih untuk bulan-bulan selanjutnya dapat dipersiapkan secara lebih baik sehingga penampilan akan makin berkualitas. #Salam Gema Santi