Mimbar Merah Putih Bulan Juni, Tampilkan Tema Penerimaan Peserta Didik Baru

Kegiatan penerimaan peserta didik baru untuk semua jenjang pendidikan yang terjadi setiap bulan Juni, diangkat sebagai tema dalam Mombar Merah Putih bulan Juni yang digelar di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kania, Minggu (2/6/2019) beberapa hari yang lalu. Kegiatan yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Car free day ini dipandu oleh Tim PPWK kabupaten Klungkung.

Dari tiga sekolah yang dijadualkan tampil pada hari itu, hanya dua sekolah yang tampil yaitu SMPN 3 Semarapura dan SMAN 2 Semarapura, sedangkan SMK Yapparindo urung tampil. SMPN 3 Semarapura yang tampil pada kesemnpatan pertama menampilkan teaterikan berjudul Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru. Tampilan mereka diawali dengan kebingungan orang tua yang anaknya ingin melanjutkan pendidikan SMP-nya di Denpasar.

“Jangan jauh-jauh mencari sekolah, cukup di Klungkung. Sekolah di Klungkung tak kalah dengan di Denpasar,”

Nanun sang anak tetap bersikukuh bersekolah di Denpasar karena dianggap mutu pendidikannya lebih baik. Pada saat itu lewat seorang guru dan membnerikan penjelasan tentang penerimaan peserta didik baru di tahun 2019 ini. Menurut penjelasannya, penerimaan peserta didik baru telah diatur dalam Permendikbud ini menggantikan Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) , dimana kuota PPDB untuk tahun pelajaran 2019/2020 dibagi menjadi tiga jalur yaitu jalur zonasi, prestasi dan perpindahan tugas atau pekerjaan orang tua.

Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa jalur zonasi merupakan jalur penerimaan siswa dengan jumlah penerimaan siswa paling banyak, paling sedikit 90 % dari daya tamping siswa di sekolah.Di dalamnya sudah termasuk siswa dari keluarga kurang mampu.  Sisanya maksimal 5 % untuk jalur prestasi dan 5 % lagi untuk jalur perpindahan tugas orang tua.  Adapun tujuan dari jalur zonasi adalah agar para siswa tidak bersekolah terlalu jauh dari rumahnya dan mereka yang dianggap pintar tidak menumpuk di satu sekolah saja.

Sang Guru juga menjelaskan kualitas SMP di Klungkung seperti SMPN 3 Semarapura yang memiliki banyak fasilitas dan prestasi, sehingga sangat layak menjadi pilihan bagi siswa di wilayah kecamatan Klungkung bagian selatan.

Mendengar penjelasan sang guru, anak-anak luilusan SD inipun mengurungkan niatnya untuk bersekolah di Denpasar dan mermilih bersekolah di Klungkung khususnya SMPN 3 Semarapura.

Sementara itu pada penampilan kedua, SMAN 2 Semarapura menampilkan orasi dengan judul “Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ”. Masayu yang berorasi secara apik ini menegaskan MPLS sangat penting sebagai masa orientasi senelum siswa menapaki lembaga pendidikan yang baru.

“MPLS adalah jembatan bagi siswa untuk dapat menempuh pendidikan dengan baik,” ujar Masayu.

Masayu pun menegaskan bahwa MPLS harus dijauhkan dari kegiatan-kegiatan seperti perpeloncoan, membully, ataupun kegiatan tak mendidik lainnya. MPLS harus diisi dengan kegiatan yang konstruktif agar siswa siap mengikuti pendidikan di suatu sekolah. #Salam Gema Santi

Tinggalkan komentar