Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara harus diamalkan dan dijaga bersama , bukan tugas individu atau golongan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat membuka acara Rapat Kerja Nasional Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta, Selasa (16/07/2019).
Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang dimaksud adalah Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Keempat pilar ini harus diamalkan oleh kita semua. Di samping mengamalkan, kita pun harus menjaganya secara bersama-sama, bukan hanya urusan Presiden atau TNI/Polri saja.
“Urusan ideologi, bukan urusan TNI/Polri saja, atau bukan urusan Presiden saja, kita semua ikut menjaga dan mengamalkan empat pilar berbangsa dan bernegara. Itu harga mati,” kata Mendagri.
Mendagri menambahkan, dengan adanya keempat pilar tersebut , sudah saatnya seluruh elemen masyarakat mampu menentukan siapa kawan dan siapa lawan.
“Sudah saatnya kita mampu menentukan sikap, mana yang lawan dan mana yang kawan. Lawan kita ya siapapun yang ingin memporakporandakan Pancasila, UUD 1945 NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan ideologi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila,” tegas Mendagri.
Untuk itu Mendagri meminta para Kepala Daerah maupun Sekretaris Daerah untuk mampu membangun konektivitas dan membangun sinergi hingga ke tingkat satuan terkecil dalam pemerintahan untuk menjaga empat pilar tersebut. Tak hanya itu, ia juga meminta kepala daerah dan Sekda untuk menyisipkan naskah sambutan maupun Peraturan Daerah (Perda) dengan butir-butir Pancasila.
“Ini permasalahan yang masih menjadi pikiran saya, Sekda kalau buat sambutan untuk Gubernur atau kepala daerahnya coba selipkan mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam membuat Perda juga masukkan sila-sila dari Pancasila, dijabarkan dalam program. Kalau begitu negara kita akan aman,” ungkapnya.
Tjahjo menilai, penguatan terhadap karakter dan wawasan kebangsaan harus diberikan porsi lebih seiring dengan tantangan bangsa yang semakin beragam.
“Penguatan Karakter dan wawasan kebangsaan ini harus diberikan porsi yang lebih utuh supaya seluruh masyarakat memahami secara komprehensif dan integral sehingga mampu mengamalkannya,” pungkasnya. #Salam Gema Santi