Hadiri Mimbar Merah Putih Bulan Agustus, Bupati Serahkan Hadiah Kepada Tiga Penyaji Terbaik

 Ada yang berbeda dalam pelaksanaan Mimbar Merah Putih yang digelar pada hari Minggu, 4 Agustus yang lalu. Dalam kegiatan rutin yang digelar setiap hari Minggu pertama tersebut,   Bupati Klungkung hadir bersama Nyonya Ayu Suwirta. Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung serta Inspektur Kabupaten Klungkung. Tidak hanya sekedar hadir, namun Bupati siap menilai dan memilih tiga penyaji terbaik. Ketiga penyaji terbaik akan diberikan hadiah langsung oleh Bupati.

Dalam Mimbar Merah Putih yang dipandu oleh Tim Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Kabupaten Klungkung ini, tampil para siswa dari tiga sekolah. Ketiganya yaitu SMPN 1 Semarapura, SMK Kesehatan Panca Atmajaya dan SMA Pariwisata PGRI Dawan.

Pada penampilan pertama, SMPN 1 Semarapura yang menampilkan teraterikal  KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme). Dalam penampilannya, dikisahkan  proses belajar mengajar di kelas yang kerap diwarnai dengan korupsi, kolusi dan nepoteisme. Korupsi digambarkan dengan mengambil sesuatu yang bukan milik kita. Kolusi ditampilkan sebagai upaya kerjasama untuk memperoleh sesuatu, sedangkan nepotisme digambarkan sebagai upaya memanfaatkan hubungan keluarga untuk suatu kepentingan.

SMK Kesehatan Panca Atmajaya yang tampil pada urutan kedua menyajikan teaterikal dengan tema Gratifikasi. Dikisahkan pelaksanaan pemilihan ketua OSIS yang diawali dengan kampanye calon. Pada saat berkampanye sang calon menjanjikan suatu hadiah jika dirinya terpilih. Hal ini dipersalahkan karena merupakan suatu gratifikasi dan gratifikasi merupakan salah satu bentuk korupsi. Sedangkan penyajian ketiga  dari SMA Pariwisata PGRI Dawan  membawakan tema Pungutan Liar melalui pembacaan orasi yang diselingi dengan senandung.

Bupati Klungkung yang memberikan tanggapan setelah sajian ketiga sekolah ini, menyatakan bahwa ketiga penyajian ini cukup bagus. Bupati pun setuju dengan pengertian korupsi yang disajikan yaitu mengambil sessuatu yang bukan hak milik kita. Namun Bupati menekankan bahwa tidak selamanya kolusi dan nepotisme itu jelek, hal ini tergantung kepada konteks peristiwanya. Bila seseorang memang memiliki kualitas bagus, walaupun dia keluarga tetap dapat diberikan suatu kepercayaan untuk pengadaan barang dan jasa dan sebagainya. Namun terkait dengan Gratifikasi dan Pungutan Liar, Bupati berharap agar kita tidak melaksanakannya.

Keriuhan terjadi pada saat Bupati Klungkung akan mengumukan ketiga pemenang. Setiap penyaji berharap dapat menjadi yang terbaik. Akhirnya Bupati mengumumkan ketiga penyaji terbaik  yaitu SMPN 1 Semarapura sebagai pemenang terbaik pertama, SMK Kesehatan Panca Atmajaya sebagai pemenang terbaik kedua, dan SMA Parisiwata PGRI Dawan sebagai pemenang terbaik ketiga. Kepada ketiga pemenang diberikan hadiah masing-masing Rpo. 700.000 untuk terbaik I, RP. 500.000 untuk terbaik II, dan Rp. 300.000 untuk terbaik III.

Pada akhir kegiatan Bupati berpesan agar penampilan bulan selanjutnya  dipersiapkan dengan baik sehingga kualitas sajian akan lebih meningkat.

“Saya akan tetap memberikan hadiah. Siapkan sajian lebih matang agar mampu menjadi yang terbaik”, pungkasnya. # Salam Gema Santi

Tinggalkan komentar