Kesbangpol memiliki posisi strategis sebagai agen untuk membumikan Pancasila, oleh karenanya Kesbangpol tak dapat dipandang sebelah mata dan Kesbangpol perlu dilibatkan dalam penyusunan kebijakan di daerah. Demikian diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Hariyono, M.Pd ketika berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ‘Simpul Strategis Pembumian Pancasila’ di Merlyn Park Hotel, pada Rabu (16/10/2019).
Lebih lanjut Prof. Hariyono berharap, Kesbangpol serta Kepala Daerah dapat menjadi kunci simpul pembumian Pancasila. Pasalnya, implementasi hal tersebut harus dilakukan dengan kerja sama oleh seluruh elemen bangsa.
“Kami berharap, simpul kuncinya ada di Kesbangpol. Kami sekali lagi berharap nanti bisa melaporkan kepada kepala-kepala daerah bahwa tatanan kita adalah membumikan Pancasila. Tidak bisa jika kita tidak bekerja sama”, ujarnya.
Rakornas yang dihadiri oleh 700 orang utusan Badan Kesbangpol tingkat provinasi dan kabupaten/kota se-Indonesia ini dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo. Turut hadir Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo, Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Hariyono, M.Pd perwakilan Mendikbud, Perwakilan dari BNPT dan Plt. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.
Kegiatan diawali oleh Laporan Pembukaan Panitia oleh Plt. Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum dan dilanjutkan dengan Sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Menteri Dalam Negeri sekaligus Membuka Acara Rapat Koordinasi Nasional Simpul Strategis Pembumian Pancasila.
Dalam laporannya Plt. Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Bakhtiar menyampaikan bahwa Rakornas ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Kementerian Dalam Negeri dengan Badan Pengembangan Ideologi Pancasila tanggal 20 Mei 2019 tentang Pelaksanaan Pembinaan Ideologi Pancasila. Diharapkan Rapat ini menjadi titik awal dalam upaya Kementerian Dalam Negeri bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam Pembumian Pancasila. Lebih lanjut Bakhtiar berharap dengan pembumian nilai-nilai Pancasila diharapkan agar Pancasila tidak hanya sebatas pada nilai-nilai filosofis semata, namun juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam sambutannya menyampaikan bahwa rapat ini juga merupakan momentum penguatan jajaran Kesbangpol seluruh Indonesia dalam rangka mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mendagri juga menyinggung ada organisasi masyarakat (ormas) yang enggan mencantumkan Pancasila sebagai ideologi dalam AD/ART-nya. Hal tersebut menurut Tjahjo menjadi tugas untuk Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mencermati ormas di setiap daerahnya.
Tjahjo mengatakan, kalau Pancasila, NKRI, dan UUD 1945 seharusnya sudah tidak perlu menjadi pembahasan karena sepatutnya sudah melekat di dalam pemikiran dan penerapan warga negara dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi menurutnya, justru Pancasila menjadi poin penting untuk terus dibahas karena masih ada yang enggan mengakui keberadaan Pancasila sebagai ideologi negara.
“Dari 428 ribu sekian ormas itu ada yang terang-terangan tidak mau merubah AD/ART-nya dan tidak mencantumkan Pancasila sebagai ideologi sebagai bagian. Terang-terangan,” kata Tjahjo
Tjahjo kemudian menarik contoh soal ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang kurang diawasi. Terdaftar sebagai organisasi sosial, nyatanya pergerakan Gafatar tidak pernah terpantau.
“Rekrutmen tertutupnya kita tidak pernah memonitor. Rekrutmen terbukanya didiamkan,” katanya.
Sampai akhirnya terbukalah kalau Gafatar itu merupakan sebuah gerakan yang mengajarkan ajaran Millah Abraham. Ajaran itu diketahui mencampuradukkan agama Islam, Nasrani, dan Yahudi. Selain itu, Gafatar pun disebutkannya memiliki agenda di luar ideologi negara.
Narasumber lain yang hadir dan turut memberikan masukan kebijakan diantaranya adalah Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP Ibu Dr. Rima Agristina, SH., SE., MM., Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud Bapak Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D Dan Sestama BNPT Bapak Marsekal Muda TNI Dr. A. Adang Supriyadi. #Salam Gema Santi