Bertemu dengan Tokoh Adat dan Dinas, Bupati Suwirta Tekankan Enam Hal Penting

Untuk mengawal pelaksanaan pembangunan khususnya di tingkat desa, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengadakan pertemuan dengan tokoh adat dan dinas di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Kamis (6/2/2020). Turut hadir Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Klungkung, Ny. Sri Kasta, Sekda Klungkung, I Gede Putu Winastra, Kepala OPD di jajaran Pemkab Klungkung serta Camat. Sementara dari tokoh adat dan dinas hadir seluruh bendesa adat, kepala desa/lurah dan kepala dusun/kepala lingkungan di kabupaten Klungkung.

Pertemuan itu dipandang sangat strategis mengingat desa sebagai penyangga utama perekonomian dan pembangunan Nasional sehingga perlu dibangun sinergitas antara tokoh masyarakat. Apalagi melihat penomena tingkah laku masyarakat yang terjadi sekarang ini, semua permasalahan timbul di semua pelosok desa bahkan sampai ke media sosial. Bupati Suwirta dalam pertemuannya mengatakan, tokoh masyarakat jangan egois merasa diri sebagai pemimpin dalam menghadapi permasalahan yang terjadi.

“Pemimpin itu harus bisa rendah diri, biarkan orang lain yang menaikkan harga diri kita,” ungkap Bupati Suwirta

Bupati Suwirta  berharap para Perbekel dan Bendesa  bisa menganalisa permasalahan dan duduk bersama dalam merumuskan program pembangunan harus bersinergi dengan program pemerintah daerah.

” Kalau ada permasalahan di desa, apapun yang terjadi jangan langsung diinformasikan ke  masyarakat, hendaknya diselesaikan dulu di atas baru diturunkan ke masyarakat. Permasalahan akan selesai bila diselesaikan secara damai dengan  kepala dingin,” tambah Bupati Suwirta.

Lebih lanjut Bupati Suwirta juga menekankan enam hal penting kepada Perbekel dan Bendesa Adat. Pertama, alokasi dana desa dan dana desa yang besar harus dapat mendukung pembangunan desa berdasarkan pada masalah dan potensi; kedua, desa dinas agar berkoordinasi dengan desa adat terkait pelestarian adat dan budaya; ketiga, penyelenggaraan pembangunan desa agar bersinergi dengan pemerintah daerah; keempat, penyusunan pararem agar jangan membebani krama desa adat; kelima, antisipasi konflik dan selesaikan secara internal dengan musyawarah dan mufakat; dan keenam, turunkan harga diri.

Suwirta juga meminta agar semua program pemerintah harus disampaikan ke pada masyarakat.

” Berbuatlah yang terbaik tanpa harus menjadi yang terbaik. Mari membangun bersama dengan spirit Gema Santi,” imbuh Bupati Asal Nusa Ceningan ini. # Salam Gema Santi

Tinggalkan komentar