Dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang semakin memprihatinkan, warga masyarakat kabupaten Klungkung banyak memberikan masukan kepada Bupati Klungkung melalui media sosial. Sehubungan dengan hal tersebut Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di kabupaten Klungkung memberikan penjelasan melalui video media sosial Facebook pada hari Rabu (8/4/2020).
Melalui akun Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Klungkung, Bupati Suwirta menyarankan warga masyarakat untuk tetap menerapkan social distancing dan PSBB yang dihimbau oleh Pemerintah. Himbauan ini hendaknya jangan diperdebatkan , karena Pemerintah pasti akan mengupayakan yang terbaik untuk masyarakat.
“Panjang pendek siklus wabah Corona tergantung kita, bila ingin pendek maka ikuti himbauan Pemerintah”, ujar Bupati Suwirta.
Lebih lanjut Bupati Suwirta menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah sedang menyiapkan data guna mempercepat penanganan terhadap Covid-19 dan pihaknya berterima kasih terhadap berbagai masukan yang telah diberikan untuk menyempurnakan langkah-langkah yang diambil.
Bupati juga memberikan penjelasan terkait berbagai aspirasi yang disampaikan warga masyarakat melalui media sosial.
Pertama, terkait dengan penyediaan masker di mana banyak warga mempertanyakan di mana dapat memperoleh masker. Bupati menegaskan, bagi warga yang tidak sakit agar mengupayakan sendiri untuk mengadakan masker, bisa menggunakan masker kain yang telah dibuat oleh beberapa UKM di Klungkung.
Kedua terkait dengan pendataan. Saat ini Pemerintah Kabupaten Klungkung telah menurunkan dua surat ke desa. Surat pertama terkait data anggaran desa yang bisa direvisi untuk penanganan Covid-19, jumlah warga masyarakat serta jumlah masker yang bisa disiapkan agar kekurangannya nanti bisa ditutupi oleh Pemkab. Surat kedua tentang permintaan data jumlah warga masyarakat yang mengalami PHK, dirumahkan ataupun hal-hal lain yang dapat menimbulkan permasalahan sosial dan ekonomi, sehingga nantinya Pemerintah dapat menetapkan skala prioritas untuk penanganannya.
Bupati juga menyampaikan bila akhir-akhir ini selama mengadakan patroli atau keliling desa, pihaknya menemukan ada dua posko gotong royong yang dibentuk oleh desa dinas dan desa adat. Bupati berharap kedua posko dapat menyatu dan bekerjasama.
Keempat terkait banyaknya usulan warga masyarakat untuk diberikan bantuan sembako. Bupati menjelaskan bahwa di tahap awal ini ketika daya beli masyarakat masih cukup bagus, pihaknya berhati-hati dalam memberikan bantuan sosial.
“Kita tidak tahu kapan wabah ini akan berakhir. Jangan sampai ketika situasi makin memburuk kita justru kehabisan amunisi dan berakibat fatal”, papar Bupati Suwirta.
Lebih lanjut Bupati menyatakan bahwa Pemkab telah menyiapkan anggaran untuk itu, namun tidak mau terburu-buru untuk memberikan bantuan. Pemerintah pasti akan mengupayakan yang terbaik dan manfaatkan dulu potensi yang dimiliki.
Kelima terkait adanya usulan untuk menggratiskan PDAM seperti halnya penggratisan listrik oleh PLN. Bupati menjelaskan bahwa PDAM hanya mengelola dana dari pembayaran air pelanggan. Bila digratiskan maka PDAM tidak akan memiliki biaya untuk operasional, perbaikan-perbaikan ataupun menggaji karyawan.
Keenam terkait dengan relaksasi pinjaman, banyak warga meminta agar Pemkab mengeluarkan himbauan kepada pihak Bank atau penyedia layanan keuangan untuk memberikan keringanan pembayaran pinjaman. Bupati menjelaskan, bila memang warga masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban gara-gara wabah corona, agar bersurat atau berkomunikasi kepada pihak bank untuk memohon kelonggaran.
Ketujuh, terkait dengan anjloknya dunia pariwisata termasuk juga di Nusa Penida, Bupati mengajak warga masyarakat untuk menjadikan hal ini sebagai suatu pelajaran bahwa bidang pariwisata merupakan bidang yang sangat riskan terhadap berbagai isu. Bupati pun mengajak warga masyarakat untuk membangkitkan sector lainnya seperti pertanian dan perkebunan.
Kedelapan terkait dengan penetapan lokasi karantina untuk warga masyarakat yang berstatus ODP (orang dalam pengawasan) dan tenaga medis yang keduanya berlokasi di desa Takmung. Bupati berharap warga masyarakat yang berstatus ODP agar tidak berkeliaran walaupun masih berstatus negative Covid-19. Dan kepada warga masyarakat Lepang dimohon pengertiannya bahwa tenaga medis yang diinapkan di hotel Wyndham benar-benar dijamin keamanannya. Tenaga-tenaga medis tersebut merupakan tenaga-tenaga yang berada di garda terdepan dalam memerangi Covid-19 sehingga harus diamankan.
Kesembilan terkait dengan tempat isolasi pasien dalam pengawasan (PDP) yang dilaksanakan di area basement RSUD Klungkung. Bupati mengharapkan bila ada warga masyarakat yang sakit agar tak segan-segan ke rumah sakit. Jangan takut akan tertular corona oleh para tenaga media di rumah sakit, karena mereka sudah dijamin keamanan dan kesehatannya.
“Kita boleh takut dengan corona, namun kita harus punya keberanian untuk menghadapinya”, lanjut Bupati Suwirta.
Kesepuluh terkait dengan informasi dengan banyaknya warga masyarakat Klungkung yang bekerja di Maladewa dan mengalami permasalahan untuk pulang karena belum adanya konsulat Indonesia di Negara tersebut. Bupati berjanji akan mengkoordinasikan hal ini dan berharap warga masyarakat yang masih ada di Maladewa untuk tetap semangat dan nantinya bisa pulang kembali ke Klungkung.
Terakhir terkai dengan himbauan untuk tidak keluar rumah. Bupati menyatakan bahwa banyak warga masyarakat Klungkung yang ada di luar dan banyak masyarakat luar yang ada di Klungkung. Buypati berharap bagi warga masyarakat luar yang sudah ada di Klungkung untuk tetap ada di Klungkung, tidak usah keluar Klungkung. Demikian juga bagi warga masyarakat Klungkung yang ada di luar Klungkung agar tetap di tempat, tidak pulang ke KLungkung kecuali ada keperluan yang sangat mendesak. Jangan sampai tertular corona selama dalam perjalanan. “Sebagai Kepala daerah, saya akan menitipkan Bapak/Ibu kepada Kepala Daerah setempat agar juga diperhatikan”, pungkas Bupati Suwirta. # Salam Gema Santi