Persediaan minyak goreng curah di pasar tradisional dan modern di Kabupaten Klungkung mulai langka, sedangkan persediaan minyak kemasan atau premium masih aman atau tersedia. Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan, Kabupaten Klungkung I Wayan Ardiasa sebagaimana dilansir oleh cnnindonesia.com.
“Yang kemasan seperti Bimoli dan sebagainya di pasaran, ada, juga di swalayan. Tapi kalau minyak curahnya yang kosong sekarang,” kata Wayan Ardiasa.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan, Kabupaten Klungkung ini juga mengaku belum mengetahui penyebab minyak goreng curah kosong di pasaran yang mulai langka sejak tiga hari yang lalu.
Saat ini, sambung Ardiasa, harga minyak goreng curah di pasaran berkisar Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per liter. Adapun, harga minyak goreng kemasan mencapai Rp 24 ribu.
“Harga tertinggi Rp 24.900 (minyak goreng kemasan). Kalau lima hari yang lalu (minyak goreng curah) harganya Rp 15 sampai Rp 16 ribu per liter. Kalau sekarang (minyak curah) sudah tidak ada, tidak ada kiriman,” jelasnya.
Ia berharap minyak goreng curah terus tersedia di pasaran sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat.
“Kita ada imbauan dari Kementerian Perdagangan, harganya Rp14 ribu sampai Rp15 ribu (per liter). Kita disuruh pasang spanduk di pasar, sudah kita pasang, tapi minyaknya tidak ada,” ujarnya.
Secara terpisah, Kapolres Klungkung AKBP I Made Dhanuardana mengatakan pihaknya masih memantau kelangkaan persediaan minyak goreng curah dari hulu sampai hilir untuk mengetahui penyebabnya.
“Iya, tetap kami pantau dari hulu sampai hilirnya keterkaitan dengan kelangkaannya disebabkan oleh apa. Ini masih kami telusuri lagi,” kata dia.
Aparat juga telah mengecek ketersediaan persediaam minyak goreng curah dan juga kemasan untuk menjaga kestabilan agar masyarakat tidak panik.
“Dari beberapa hari kemarin pun kami masih cek ketersediaan khususnya yang curah. Jadi, untuk peran satgas pangan harus sinergi dari semuanya, tidak hanya dari kepolisian saja,” katanya.
Pihaknya juga tidak mau menduga soal penyebab kelangkaan minyak curah. Menurutnya, pasokan minyak curah sebenarnya ada tapi ketika datang langsung habis dibeli.
“Ini harus dicek dulu dari hilir ke hulunya, jadi tidak bisa diduga. Pasokannya dari minyak goreng curahnya ada terus, hanya langsung habis terbeli. Bukan sama sekali tidak ad. . Kami cek pun tadi masih ada hanya begitu datang habis, Iya, masih tercukupi terkait ketersediaannya, persediannya tidak habis,” ujarnya.#salamgemasanti