Ancaman radikalisme terhadap sendi-sendi kehidupan berbangsa kini kian dirasakan semakin mengkhawatirkan. Untuk menangkal pahan radikalisme termasuk menyikapi menurunnya nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan dewasa ini, DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Klungkung menggelar Dialog Menangkal Radikalisme di Kalangan Pemuda di ruang pertemuan DPD KNPI Klungkung, Jln. Gunung Agung, Semarapura Selasa (24/10/2017).
Dialog yang dibuka oleh Ketua DPDKNPI Kabupaten Klungkung AA Gde Anom diikuti oleh unsure kepemudaan termasuk di antaranya para siswa SMP dan SMA/SMK. Dalam sambutan pembukaannya. AA Gde Anom menyatakan bahwa saat ini bahaya radikalisme semakin mengancam eksistensi bangsa, oleh karena itu peran pemuda sangat penting untuk menekan perkembangan paham radikalisme.
Dalam dialog ini tampil tiga (3) orang narasumber, salah satunya dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Klungkung, yaitu Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan I Wayan Sudiarsa, S.Pd, M.Si. Topik yang dibawakan yaitu “9 Langkah Menangkal Radikalisme Di Kalangan Pemuda”. Narasumber lainnya hadir dari Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung.
Dalam paparannya Sudiarsa menjelaskan radikalisme sebagai paham atau aliran yang radikal dalam politik; paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrim dalam suatu aliran politik.Radikalisme dapat tumbuh dan berkembang karena berbagai factor seperti faktor pemikiran, ekonomi, politik, social, psikologis dan pendidikan.
Selanjutnya untuk menangkal radikalisme disodorkan 9 langkah yang dapat ditempuh yaitu memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar, memahamkan Ilmu pengetahuan dengan baik dan benar, meminimalisir kesenjangan sosial, menjaga persatuan dan kesatuan, mendukung aksi perdamaian, berperan aktif dalam melaporkan radikalisme , meningkatkan pemahaman akan hidup kebersamaan, menjaring informasi yang didapatkan dan ikut aktif mensosialisasikan radikalisme.