FKUB Klungkung Gelar Dialog Mengukuhkan Kerukunan dan Perdamaian

Rukun dan Damai itu indah, demikian tema yang diusung dalam kegiatan Silaturahmi dan Dialog Mengukuhkan Kerukunan dan Perdamaian yang digelar Fprum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klungkung di Ponpes Diponegoro, Jumat (11/1/2019). Acara ini dihadiri oleh Kapolres Klungkung, unsur Kodim 1610/Klungkung, Badan Kesbangpol, Kementerian Agama Kabupaten Klungkung, pengurus FKUB Kabupaten Klungkung, dan Pengurus Lembaga Umat di kabupaten Klungkung seperti PHDI, MUI, MPAG, Santa Sisilia, Walubi dan Makin.

Dalam kegiatan yang dimulai pada pukul 16.30 WITA ini, Plt. Ketua FKUB Kabupaten Klungkung H. Yusuf Wahyudi melaporkan bahwa kegiatan dialog seperti ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan secara bergilir. Dialog sebelumnya telah diadakan di Wihara Dharma Ratna, akan diikuti dengan tempat-tempat keagamaan lainnya dalam waktu mendatang. Di samping itu dinyatakan bahwa kerukunan itu merupakan tugas dan tanggung jawab besama dan selama ini kerukunan antara para pemimpin agama di Kabupaten Klungkung telah terbangun sejak dulu.

Kepala Badan Kesbangpol dalam pembukaan kegiatan tersebut memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya dialog, apalagi dapat dihadiri secara kompak oleh para pimpinan lembaga umat. Pihaknya berharap dialog seperti ini dapat dilanjutkan untuk memelihara kerukunan umat beragama di kabupaten Klungkung yang telah terbina selama ini.

Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan kegiatan dialog yang dipandu oleh salah seorang pengurus FKUB Wayan Kodja. Kepala Staf Dodim 1610/Klungkung yang mendapat kesempatan berbicara pertama menyatakan konflik antar umat beragama pada umumnya dimulai dari hal-hal kecil dan remeh, seperti kasus di Ambon yang kemudian meluas menjadi kasus yang besar. Oleh karena itu para pimipinan lembaga umat diharapkan meningkatkan kepekaan terhadap hal-hal kecil dan segera bertindak untuk mengantisipasi agar tidak makin meluas.

Kapolres Klungkung Komang Sudana sebagai pembicara kedua menyisipkan pesan-pesan kamtibmas kepada seluruh peserta yang hadir, apalagi di tahun 2019 ini merupakan tahun pesta demokrasi. “Toleransi antar umat beragama serta peningkatan persatuan dan kesatuan mutlak perlu diwujudkan”, ungkap Kapolres yang berdarah Klungkung ini.

Kepala Badan Kesbangpol sebagai pembicara ketiga mengungkapkan rasa bangganya kepada masyarakat kabupaten Klungkung yang tidak mudah terpancing oleh isu-isu provokatif dari luar daerah, di samping memandang perlu peningkatan ketertiban dengan menjamurnya rumah-rumah kos. “Rumah-rumah kos banyak dihuni oleh para pendatang yang di antaranya belum memahami situasi dan kondisi di Klungkung. Kekurangpahaman mereka dapat memicu konflik dan sedari awal perlu diantisipasi. Di samping itu disinggung juga perkembangan pariwisata yang makin marak yang diikuti dengan peredaran narkotika dan obat terlarang, diharapkan para ketua lembaga umat dapat membentuk relawan anti narkoba.  Juga disoroti agar FKUB lebih aktif walaupun belum didukung dengan pendanaan yang memadai.

Aktivitas FKUB yang masih belum menggembirakan juga mendapat sorotan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klungkung. “FKUB itu antara ada dan tiada”, demikian selorohnya terkait dengan ketidakmampuan FKUB untuk mendapatkan bantuan seperti biaya pembangunan sekretariat, alat transportasi, hibah dari pemerintah daerah, ketidakhadiran pengurus dalam beberapa kegiatan penting, juga nihilnya laporan per tahun.

Dari dialog ini ini terlahir simpulan bahwa kerukunan umat beragarama itu sangat penting dan perlu ditingkatkan walaupun dirasakan bahwa kerukunan itu telah terwujud. Komunikasi dengan seluruh lembaga umat perlu lebih diintensifkan untuk memelihara kerukunan ini dan bila perlu acara-acara seremonial keagamaan seperti Dharma Santi Nyepi, Perayaan Natal Bersama atau acara lainnya dapat melibatkan FKUB. “Di mana kerukunan itu berada, di sanalah Tuhan akan memberikan kedamaian”, ungkap Pdt. Mezaac Batlolona dari MPAG Klungkung.

Acara dialog ini ditutup dengan foto bersama seluruh peserta dialog di halaman Ponpes Diponegoro.

Tinggalkan komentar