Sambut Nyepi 2019, Kementerian Kominfo Dukung Penurunan Layanan Internet di Bali

Menyambut Hari Raya Suci Nyepi  Caka 1941 yang akan jatuh pada hari Kamis, 7 Maret 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyetujui penurunan layanan internet di Bali dari tanggal 7 Maret 2019 dimulai pada pukul 06.00 WITA sampai dengan hari JUmat, 8 Maret 2019 pukul 06.00 WITA. Persetujuan ini terlahir dalam Rapat Pembahasan  Seruan Bersama Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali pada hari Jumat, 1 Maret 2019 bertempat di  ruang rapat Dirjen SDPPI Gedung Sapta Pesona Lt. 13 Kementerian Kominfo, Jakarta. Rapat pembahasan ini dihadiri oleh Direktur Telekomunikasi Kementerian Kominfo Firmansyah Lubis , KRT BRTI Bambang Priantono, Kabalmon Kelas I Bali Zainuddin K, Kepala Dinas Kominfo dan Statistika Provinsi Bali Ir. Nyoman Sujaya, MT, Soeradi dari ATSI, serta pimpinan lembaga umat di Bali. Turut hadir perwakilan dari PT Telkomsel, PT Indosat, PT XL Axiata, PT Berca Hardaya Perkasa, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT H3I, PT Smartfren dan PT Telkom Indonesia.

Rapat ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas himbauan persiapan penghentian sementara layanan data  selular pada Hari Raya Suci Nyepi berdasarkan surat Gubernur Bali nomor 027/1342/Set/ Diskominfos tanggal 21 Pebruari 2019 prihal Bebas Internet pada saat Hari Raya Nyepi dan Seruan Bersama Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali Tahun 2019 tanggal 7 Pebruari 2019.

Ada tiga  poin yang mendapat penekanan dalam rapat ini. Pertama, layanan internet tetap berlangsung pada obyek vital dan untuk kepentingan umum yang sifatnya harus tetap berlangsung yang meliputi layanan rumah sakit, kantor kepolisian, militer, BPBD, BMKG, Basarnas, bandara, dan pemadam kebakaran.

Kedua, tiap operator/provider dan Pemerintah Provinsi Bali perlu melakukan sosialisasi kepada pelanggan dan masyarakat yang berada pada lokasi yang terdampak akan penghentian sementara layanan internet.

Ketiga, merumuskan konsep narasi SMS – blast sebagai berikut : MERUJUK SE KOIMINFO xxx TH 2019 OPSEL DUKUNG PENURUNAN LAYANAN INTERNET DI BALI PD HARI NYEPI 07/03 0600 – 08/03 0600 WITA UNTUK OBYEK VITAL DIUPAYAKAN TETAP HIDUP

Sebelumnya,  sejumlah majelis agama di Bali kembali sepakat mengusulkan penghentian internet sementara, selama 24 jam saat Hari Suci Nyepi pada 7 Maret 2019 berlangsung. Tujuannya agar umat Hindu dapat khusyuk melaksanakan hari Nyepi.

Seperti dikemukakan oleh Ketua PHDI Provinsi Bali Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana,  tujuan penghentian internet itu sama dengan tahun lalu supaya umat Hindu dapat khusyuk melaksanakan hari Nyepi dan menjaga supaya tidak ada provokasi, tidak ada bahasa-bahasa (medsos) yang tidak baik ketika Nyepi. Dengan tidak ada internet tahun lalu, hampir tidak ada ‘cacat’ Nyepi. Mudah-mudahan dengan usulan internet mati, Nyepi menjadi lebih baik serta umat yang ada di Bali menjadi lebih tenang dan tentram apalagi berdekatan dengan pelaksanaan Pemilu 2019.

Sudiana menambahkan, Pada Nyepi tahun-tahun sebelumnya seringkali saat Nyepi itu muncul fitnah, ujaran kebencian, dan kata-kata penghinaan yang dikirim orang-orang tak bertanggung jawab di media sosial, bahkan sampai berujung terjadi perkelahian. Dengan internet dimatikan juga mendukung umat Hindu dalam menjalankan Catur Brata Penyepian, terutamanya mengistirahatkan diri, pikiran dan perkataan demi meningkatkan spiritualitas umat.Lewat penghentian internet saat Nyepi, Bali pun bisa menjadi contoh yang identitasnya tidak kalah dengan negara-negara lain di dunia.

“ Bahkan, tahun lalu, Bali mendapat penghargaan dari Amerika karena bisa menghentikan internet selama 24 jam dengan cara sengaja, yang di tempat lain belum bisa dilakukan hal seperti itu”, ujar Sudiana. #Salam Gema Santi

Tinggalkan komentar