<span style=”text-align: justify;”>Sebagai bentuk deteksi dini dan cegah dini segala potensi konflik sosial di Masyarakat, Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial (PKS) Kabupaten Klungkung menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pencegahan konflik sosial yang dilaksanakan di semua Kecamatan se-Kabupaten Klungkung yaitu Banjarangkan, Dawan, Klungkung dan Nusa Penida. Seperti yang dilaksanakan pada Jumat (29/3), di Balai Banjar Mergan dengan peserta dari Tokoh Mayarakat, Tokoh Agama, Prajuru Desa Adat, Tokoh Pemuda, dan Pecalang dari Kelurahan Semarapura Klod Kangin.</span>
Kegiatan sosialisasi ini dipimpin langsung oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta selaku Ketua Tim bersama dengan anggotan Tim PKS yang terdiri dari unsur Kepolisian, TNI, Kejaksaan, Pengadilan Negeri Semarapura dan OPD Pemda Klungkung.
Kepala Badan Kesbangpol I Wayan Sujana selaku Sekretaris Tim PKS menyampaikan, Sosialisasi digelar untuk mencegah dan menggali informasi segala potensi konflik sosial yang ada dimasyarakat. Mengingat Tahun ini adalah Tahun politik, dimana akan dilaksanakan Pemilu serentak perlu diwaspadai akan munculnya isu-isu yang bisa menimbulkan konflik sosial di masyarakat. “Untuk itu, kami bersama tim melakukan sosialisasi ini agar konflik itu tidak muncul dimasyarakat,” ujar Sujana.
Bupati Klungkung dalam arahannya menyampaikan, agar masyarakat selalu mewaspadai setiap potensi konflik sosial, untuk mencegah terjadinya konflik sosial perlu ditanamkan rasa damai dalam diri dan menjauhkan anggapan bahwa orang lain selalu salah. Pemicu terjadinya konflik sosial di masyarakat memang banyak, salah satunya yang menjadi sumber konflik diera milineal saat ini adalah media sosial.
Bupati Suwirta menegaskan, Kabupaten Klungkung dengan spirit Gema Santi atau Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif, mengandung pesan setiap programnya menggemakan kedamaian menjadi salah satu cara mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat.”Dengan spirit ini kita berharap masyarakat Klungkungselalu menanamkan rasa damai dalam diri,” ujar Suwirta.
Bupati Suwirta meminta masyarakat lebih bijak menggunakan akun media sosialnya, bijak dalam memilah informasi, melakukan _share_ informasi, maupun bersikap terhadap setiap persoalan. Salah satu isu paling mencemaskan belakngan ini adalah adanya berita _hoax_, yang muncul dimedia sosial dan sulit terkontrol dan dipertanggungjawabkan. Bupati mengajak masyarakat melawan _Hoax_ bukan malah menjadi bagian di dalamnya.. #Salam Gema Santi