Tim Desk Wilayah Perbatasan (Wiltas) dan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) Kementerian Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) Republik Indonesia mengadakan kunjungan kerja di Kabupaten Klungkung. Rombongan Tim Desk yang dipimpin Asisten Deputi Wilayah Perbatasan Tata Ruang Kemenkopolhukam Yasid Sulistya, S.Sos., M.Si diterima langsung Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Rabu (15/5).
Turut hadir dalam acara tersebut Sekrataris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra, Forum Koordinasi Pimpinan Daeah (Forkopimda) Kabupaten Klungkung, Kaban Keebangpol Klungkung I Wayan Sujana, Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Klungkung dan undangan terkait lainnya.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program kerja tim Kemenkopolhukam dalam rangka kunjungan kerja di Kabupaten Klungkung dan pemantauan lapangan terkait implementasi kebijakan pulau-pulau kecil terluar guna memperoleh data faktual tentang kondisi pertahanan dan keamanan Polhukam dalam rangka singkronisasi dan penyusunan kebijakan pengelolaan pulau-pulau kecil terluar.
Dalam kunjungan ini, tim melihat langsung pengelolaan pulau-pulau kecil terluar yang ada di wilayah Provinsi Bali Kususnya di Kabupaten Klungkung Kepulauan Nusa Penida. Seperti yang diketahui bahwa Kepulauan Nusa Penida belakangan ini menjadi salah satu daerah yang menjadi daya tarik wisata yang menjadi tujuan utama wisata di Kabupaten Klungkung.
Kunjungan ini menunjukan bahwa pemerintah pusat memberikan perhatian khusus dalam penanganan pulau-pulau terluar yang ada di Kabupaten Klungkung. Apalagi pengawasan dan pengelolaan pulau terluar ini harus dilakukan semaksimal mungkin.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten yang luasnya terkecil kedua setelah Kota Denpasar dari 9 (sembilan) kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bali. Luas wilayah Kabupaten Klungkung = 315 km2 atau 31.500 Ha, dimana 1/3 terletak di Klungkung daratan (112,16 km2) dan 2/3 di Kepulauan Nusa Penida (202,84 km2).
Kedatang dari Kemenkopolhukan merupakan gayung bersambut dari cita-cita bersama untuk menuntaskan telor emas yang ada di Nusa Penida yang sudah mulai menetas. Status Pulau Nusa Penida yang menyatu sebagai pulau terluar tentu pihaknya berharap semua perencanaan , permasalahan dan semua potensi yang ada, pihak Kemenkopolhukan bisa mendukung serta mendorong semua perencaan yang diusulkan.
“Kami pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, tentu ada dorongan dari pemerintah pusat untuk menginventarisir terhadap semua pemersalahan dan potensi yang ada sehingga bisa dipertanggung jawabkan dan diberikan sesuatu untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Klungkung khusunya Kepulauan Nusa Penida,” Ujar Bupati Suwirta
Sementara itu, Asisten Deputi Wilayah Perbatasan Tata Ruang Kemenkopolhukam Yasid Sulistya, menjelaskan di Indonesia ada sebanyak 111 Pulau kecil terluar, 42 Pulau berpenghuni termasuk Pulau Nusa Penida yang ada di Kabupaten Klungkung dan sisanya tidak berpenghuni.
“Kedatangan kami yakni untuk memantau perkembangannya karena pulau-pulau kecil merupakan Kawasan Strategis Tertentu (KST) khusnya dibidang pertahanan dan kedaulatan. Jangan sampai pulau kecil terluar kita hilang karena abrasi atau di kuasai Negara lain. Disini kami ingin melihat bagaimana pengelolaannya dan apa yang harus kita benahi,” Jelas Asisten Deputi Wilayah Perbatasan Tata Ruang Kemenkopolhukam Yasid Sulistya.
Pihaknya juga menambahkan, yang pasti setelah kunjungan ini akan rapatkan di tingkat pusat, apanya menjadi keinginan Bupati Klungkung akan kita sinkronkan dengan perencanaan pusat agar pembangunan lebih cepat dan bermanfaat sesuai dengan peruntukannya.