Acara yang digagas serangkaian Hari Kebangkitan Nasional serta masa-masa akhir tahapan pemilu tersebut, Dihadiri Gubernur Bali I Wayan Koster, turut hadir dalam acara tersebut, Kapolda Bali Petrus Reinhard Golose, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Forum Kordinasi Pimpinam Daerah (Forkopimda) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali, Bupati/Walikota se-Bali, Majelis Utama Desa Pekraman (MUDP) Provinsi Bali, Jero Gede Suwena Putus Upadesa dan undangan lainnya.
Gubernu Bali yang dalam sambutannya mengingatkan bahwa upaya-upaya menolak hasil pemilu tanpa melalui jalan sesuai konstitusi sebaiknya ditolak. “Kita di Bali adalah yang terdepan dalam persatuan dan perdamaian, saya harap masyarakat Bali jangan ikut-ikutan demo. Bali juga daerah pariwisata dunia, jadi kenyamanan dan keamanan harus diutamakan,” harapnya. Koster juga menginginkan perdamaian dan persatuan pascapemilu ini bisa dengan masif disuarakan dari Bali, di samping melihat realita pemilu di Bali yang secara umum berlangsung sangat lancar dan aman.
Ari/Balicitizen Melalui doa dan buka puasa bersama, dapat dijadikan momentum untuk merajut kebersamaan dalam bingkai NKRI guna mewujudkan “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” menuju Bali yang Aman, Nyaman dan Damai melalui Spirit Gema Santi. Acara ini selanjutnya diisi dengan doa penuh kekhusyukan yang dipimpin belasan pinadhita, buka puasa bersama, serta dimeriahkan beraneka hiburan yang disambut gembira oleh masyarakat.