Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ny. Ayu Suwirta menghadiri acara Dharmasanti Waisak 2563 BE/2019 di Vihara Dharma Ratna Klungkung hari Jumat (31/5/2019) yang lalu. Acara ini merupakan puncak perayaan Tri Dharma Suci Waisak bagi umat Budha di Kabupaten Klungkung. Turut hadir pada malam itu, pengelingsir Puri Agung Klungkung, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bali, Ketua dan Pengurus FKUB Klungkung, para Kepala OPD termasuk dari Badan Kesbangpol yang diwakili Kabid Ideologi & Wasbang, Dandim 1610 dan Wakapolres Klungkung serta ratusan undangan lainnya
Ketua Panitia Penyelenggara Edwin Saputra melaporkan perayaan Waisak tahun 2019 ini mengambil tema “Menghargai Perbedaan Dan Menjaga Kebersamaan Untuk Persatuan.”Tema ini diangkat untuk semua umat Buddha di Indonesia agar selalu menghargai perbedaan yang ada, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Bangsa. Lebih lanjut Edwin melaporkan beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Festival Waisak seperti bersih-bersih pantai Klotok , donor darah, lomba mewarnai tingkat SD dan TK, pelepasan burung serta Puja Bakti pada tanggal 19 Mei 2019.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali I Nyoman Lastra, S.Pd, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan Hari Waisak merupakan momentum penting bagi umat Buddha diseluruh dunia, untuk memperingati tiga hal penting dalam kehidupan Sang Buddha. yakni kelahiran. mencapai Pencerahan, dan Parinibbana. Pada kesempatan tersebut Lastra juga menyerahkan bantuan dana dari Kementerian Agama kepada pengurus Wihara Dharma Watma total sebesar 1, 11 milyar yang diperuntukkan pembangunan pusdiklat serta kegiatan lainnya.
Dalam amanatnya Bupati Suwirta mengajak seluruh umat sedharma untuk memaknai hari raya suci Waisak serta mengambil hikmah dari masa pencerahan sang Budha Sidarta Gautama dan meneladani sifat-sifat Beliau. Bupati Suwirta juga mendorong supaya seluruh umat menjaga kekompakan, bahu membahu dan bergandengan tangan saling mengisi dan saling menguatkan dalam mendukung NKRI.
“Saya titip Gema Santi agar senantiasa ditanamkan dalam hati sehingga kedamaian akan senantiasa tertanam dalam hati. Kita tunjukan bahwa toleransi tidak hanya wacana namun sudah benar berjalan di Klungkung,” ujar Bupati Suwirta.
Selain melantunkan doa dan kidung rohani agama Budha, dalam acara itu juga dinyanyikan lagu Gema Santi yang dibawakan secara apik oleh kelompok paduan suara Gita Swara Vihara Dharma Ratna Klungkung. Bupati Suwirta yang merupakan pencipta lagu tersebut pun terkesima dan sumringah menyaksikan lantunan lagu Gema Santi yang dibawakan secara seriosa. #Salam Gema Santi