Ritual Mulang Pakelem ke Segara mengawali perhelatan Nusa Penida Festival 2019 yang digelar Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa penida, Klungkung, Minggu (6/10). Festival ini dibuka Gubernur Bali Wayan Koster, ditandai dengan pemukulan kentongan. Turut hadir Wakil Gubernur Bali Tjok Ace, Bupati Klungkung, tenaga ahli Bidang Pariwisata Kemenpar Prof. Gde Pitana, dan undangan lainnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam laporannya menyatakan, Festival Nusa Penida merupakan kegiatan tahunan yang terselenggarakan sejak tahun 2014. Bupati Suwirta juga menyampaikan terima kasih atas atensi yang diberkan Gubernur Bali.
“Saya menyambut bangga dan terharu atas apa yang disampaikan Pak Gubernur Bali yang telah berjuang untuk Kabupaten Klungkung, Khususnya Nusa Penida untuk dukungan pengembangan Infrastruktur di anggaran APBN dan APBD 2020,” ujar Suwirta.
Ditambahkan Suwirta, meningkatnya perkembangan wisata Nusa Penida tidak terlepas dari peran beragam festival yang diadakan di Nusa Penida, termasuk peningkatan insfrastruktur pun menjadi prioritas Suwirta.
“Sejak 5 Tahun terakhir, sudah 70% seluruh jalan di Nusa Penida teraspal dan masih terus berkembang” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan bahwa ada upaya khusus dalam penganggaran peningkatan infrastruktur Kabupaten Klungkung.
“Sebenarnya jangankan ada anggaran, dalam perencanaan saja tidak ada tapi karena kecintaan saya terhadap Klungkung saya melakukan lobying ke sejumlah Kementerian terkait, dan dapat masuk kedalam anggara 2020 oleh APBN dan APBD Bali,” lanjutnya.
Meningkatkan infrastruktur di Klungkung merupakan salah satu upaya melestarikan budaya. Nantinya, lanjut Koster, pihaknya akan mendirikan pusat kebudayan di Klungkung, khususnya di Nusa Penida.
“Ini adalah tempat spiritual yang sangat kuat. Jika kita bangun dengan serius dia akan menjadi magnet bagi wisatawan Mancanegara,” yakin Koster.
Salah satu yang akan segera direalisaskan adalah infrastruktur laut yakni dermaga segitiga emas yang akan menghubungkan Sanur, Nusa Penida dan Nusa Lembongan..
“Akan mulai berjalan 2020, saat ini sedang dalam proses perancangan desain” jelasnya.
Sedangkan Tenaga Ahli Bidang Pariwisata Kemenpar Prof. Gde Pitana menyampaikan festival merupakan even yang signifikan untuk mempromisikan pariwisata, untuk itu harus digelar secara rutin dari tahun ke tahun. “Nusa Penida merupakan growing destination yang sangat pesat pertumbuhannya dan sudah terkenal di kalangan pariwisata sebagai The Blue Paradise. Untuk itu, patut didukung pengembangannya, namun harus tetap hati-hati, dan menggunakan perencanaan yang matang terhadap pengembangan wisata Nusa Penida,” ujarnya.
Rangkaian agenda kegiatan di Nusa Penida Festival berlangsung selama 4 hari, mulai 5 – 8 oktober 2019. Selain keindahan alam, pentas seni dan budaya serta pertunjukan musik dengan penampilan artis lokal dan nasional turut memeriahkan festival yang digelar di Pulau Nusa Penida. # Salam Gema Santi