Salah satu kearifan lokal Bali yaitu rasa Menyama Braya ditunjukkan ketika wabah Covid-19 masih terus menggejala di Bali. Hal ini terlihat pada hari Jumat sore (17/4/2020) ketika warga masyarakat Desa Adat Banjar Bias desa Kusamba ketika dengan rasa persaudaraan yang tinggi membantu proses bersandar perahu boat yang memuat pasien dari Nusa Penida yang dirujuk ke RSUD Klungkung, sedangkan pelabuhan Kusamba tutup untuk sementara waktu
Kerja sama masyarakat yang dilandasi rasa Menyama Braya ini disaksikan langsung oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang langsung turun ke lokasi begitu mendengar adanya warga dari Nusa Penida yang memerlukan bantuan penanganan medis dengan gejala sesak nafas untuk dirawat di RSUD Klungkung. Pasien tersebut sebelumnya sudah pernah melakukan rapid test dengan hasil negatif.
Klian Banjar Adat Bias Desa Kusamba, Made Segara menyampaikan bahwa dalam penanganan wabah kasus Covid-19 ini, sebagai masyarakat umum tentu harus saling membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan. Sedangkan masyarakat setempat yang ikut membantu bersandarnya perahu boat itu menyatakan bahwa mereka memikirkan keselamatan pasien tersebut
Bupati Suwirta mengucapkan terima kasih kepada warga yang dengan tulus membantu masyarakat Nusa Penida yang memerlukan bantuan medis.
“Bayangkan jika tidak ada masyarakat Kusamba yang membantu proses bersandar perahu boat, karena ditolak ketika akan bersandar di pelabuhan Padang bay,” ujar Bupati Suwirta.
“Mudah-mudahan koordinasi yang sudah berjalan dengan baik ini, dapat dijaga dengan baik, bahkan bila perlu ditingkatkan,” tambahnya.
Bupati Suwirta juga mengingatkan kepada masyarakat Klungkung untuk meningkatkan semangat menyama braya, asah, asih, asuh yang sesungguhnya dalam membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.
Harapan untuk senantiasa meningkatkan rasa Menyama Braya juga ditujukan kepada semeton di daerah lain, seperti dengan kabupaten Karangasem khususnya desa adat Padangbai yang sudah mau mengijinkan boat dari Nusa Penida yang membawa pasien untuk dirujuk ke RSUD Klungkung untuk bersandar di pelabuhan setempat. Seperti pada hari Minggu sore (19/4/2020), seorang pasien berinisial S, berumur 5 tahun dirujuk dari RS Pratama Nusa Penida untuk dirawat di RSUD Klungkung karena menderita batuk dan demam tinggi sejak sabtu (18/4) sore. Pasien ini tidak ada gejala sesak nafas.
Kedatangan pasien rujukan ini dijemput langsung oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ny. Ayu Suwirta. Pada penjemputan kali ini Bupati Suwirta turut didampingi petugas medis, Bendesa setempat, bersama aparat dari Polsek Laut, petugas KSOP, KKP, pecalang dan beberapa warga.
Begitu boat tiba dan bersandar di pelabuhan, dengan diantarkan sang ibu, pasien langsung dipindahkan dari boat menuju ambulance yang telah siap menunggu di dermaga.
“Setelah sempat terjadi perbincangan hangat di media sosial, kami dari Kabupaten Klungkung bersama tim medis kembali menjemput pasien rujukan dari Nusa Penida, untuk dirawat di RSUD Klungkung. Namun kali ini saya bersama Bendesa Adat, aparat dari Polsek Laut, petugas KSOP, KKP, pecalang dan beberapa warga bersama sama menerima pasien yang yang datang menggunakan boat cepat untuk berlabuh di pelabuhan boat Padang Bay. Inilah sebenarnya jati diri kita sebagai orang Bali. Bahu membahu saling menolong dengan semangat manyama braya di tengah bencana wabah Covid 19. Mudah mudahan jalinan rasa kekeluargaan ini bisa terus dipertahankan, ” ujar Bupati Suwirta.
Tidak lupa Bupati Suwirta juga menyampaikan terima kasih kepada ibu Bupati Karangasem dan Wakil Bupati serta kepada masyarakat Karangasem utamanya warga Padang Bay yang sudah menerima kedatangan pasien asal Nusa Penida ini. Dirinya berharap akan terus terjalin rasa menyama braya dan semangat ini bisa ditularkan kepada semeton di daerah lain. Sekaligus lebih memperkuat kerjasama antar kabupaten khususnya dengan desa adat Padangbai.
“Ibaratkan untuk menemukan jalan yang lurus, kita harus melalui jalan yg berbelok dan penuh rintangan untuk akhirnya bisa menemukan yang jalan lurus,”pungkasnya. #Salam Gema Santi