Rayakan Bulan Bung Karno, Pemkab Klungkung Adakan Serangkaian Lomba

Perayaan Bulan Bung Karno yang saat ini tengah menginjak perayaan keempat, disambut dengan gelaran beberapa lomba di kabupaten Klungkung. Perayaan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali serta Instruksi Gubernur Bali Nomor 3152 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Bulan Bung Karno IV di Kabupaten/Kota Se-Bali dan Keputusan Bupati Klungkung Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Bulan Bung Karno di Kabupaten Klungkung. Lomba yang menyertakan para siswa dari tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK dari Paiketan Krama Istri Desa Adat ini akan dilaksanakan secara serentak pada hari Kamis, 23 Juni 2022.

Sekretaris Panitia Pelaksana I Komang Citrayasa didampingi Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Ida Ayu Agung Astuti  menjelaskan bahwa lomba yang dilaksanakan terdiri atas lima macam. Untuk tingkat siswa TK akan dilaksanakan lomba mewarnai gambar Bung Karno,  lomba baca Puisi Bung Karno untuk tingkat SD/MI lomba pidato untuk tingkat SMP/MTs, lomba musikalisasi puisi Bung Karno untuk tingkat SMA/SMK/MA, dan lomba mesatua Bali untuk kelompok umum (paiketan krama istri).

“Masing-masing lomba sudah diatur dengan beberapa kriteria yang ditetapkan oleh Dewan Juri. Kepada para pemenang akan diberikan hadiah uang pembinaan , piala, dan piagam. Total hadiah yang disiapkan adalah masing-masing 1,5 juta untuk tingkat TK dan SD/MI, untuk tingkat SMP/MTs sebesar 1,8 juta, untuk tingkat SMA/SMK/MA sebesar 2,1 juta dan sebesar 2,4 juta untuk paiketan krama istri , ”, papar Komang Citrayasa.

Lebih lanjut Komang Citrayasa memaparkan kriteria lomba mewarnai gambar Bung Karno terdiri atas kesesuaian warna gambar (bobot 40 %), kerapian dan kebersihan warna (bobot 40 %), dan ketepatan waktu  (bobot 20%). Untuk lomba baca puisi kriterianya adalah 1) wirasa ( interpretasi), penafsiran, penjiwaan, keutuhan makna; 2) wirama (vocal): artikulasi, irama, volume suara, intonasi, jeda ; dan 3) wiraga (penampilan): ekspresi, kreativitas, bloking, improvisasi. Peserta membaca 2 buah puisi karya Ir.Soekarno yakni  puisi wajib yang berjudul Berpedomanlah pada Cita-cita, dan 1 puisi pilihan, yang dapat dipilih di antara judul berikut: Sinar Itu Dekat dan Menggerakkan Tenaganya.

Sedangkan kriteria untuk lomba pidato meliputi isi (30%) yaitu relevansi (kesesuaian isi dengan tema yang telah ditentukan), argumentasi (alur logika yang disampaikan dalam pidato), koherensi ide (kepaduan gagasan dan struktur dalam pidato). Aspek penampilan memiliki bobot 40 % terdiri atas gaya penyampaian (ekspresi peserta melalui gerak tubuh), dan intonasi (kesesuaian antara penekanan kata atau suku kata). Selanjutnya aspek kelancaran dengan bobot 30 % terdiri atas penguasaan materi, kelancaran., dan ketepatan waktu.

Lomba musikalisasi puisi yang juga membawakan puisi-puisi Bung Karno seperti Aku Melihat Indonesia, Berpedomanlah Pada Cita-cita, dan Sinar Itu Dekat, memiliki kriteria seperti penjiwaan/interpretasi teks (25%), vokal (25%) meliputi artikulasi, intonasi, karakter suara , tempo, dan kekuatan suara.  Sedangkan gerak (mimik  dan gesture)  diberikan bobot (25%) dan totalitas  (penyajian  secara lisan,  ekspresi, fisik,  keutuhan) memiliki bobot 25%.

Lomba yang kelima yaitu lomba mesatua Bali, mengangkat satua yang memuat pesan-pesan menjaga kebudayaan, saling asah, asih , asuh  dan Persatuan, antara lain Men Sugih teken Men Tiwas, Pan Balang Tamak, atau I Lutung teken I Kekua. Kriterianya antara lain keutuhan satua (bobot 15%), vokal (kekuatan/ketepatan ucapan, variasi bunyi, nada) (bobot 15%), kemampuan bercerita (penampilan, penguasaan ruang, narasi, karakter) (bobot 25%), penghayatan (ekspresi, mimik, gerak) (bobot 20%) dan bahasa (anggah-ungguhing basa, kalengutan basa) (25%).

“Tempat lombanya di lima titik yaitu  lomba mewarnai gambar Bung Karno di Monumen Ida I Dewa Agung Jambe,  lomba baca Puisi Bung Karno di SMPN 1 Semarapura ,  lomba pidato di Ruang Rapat BPKPD, , lomba musikalisasi puisi Bung Karno di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kania, dan  lomba mesatua Bali di SMPN 2 Semarapura”, pungkasnya. #salamgemasanti

Tinggalkan komentar